Properti · September 24, 2024 0

Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi Bali Dilelang Ulang: Ini Alasannya

Proyek Tol – Proyek Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi sepanjang 96,84 kilometer di Provinsi Bali kembali dilelang ulang. Tol Gilimanuk-Mengwi merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang digagas pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Menurut informasi yang dilansir dari laman resmi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), pengumuman mengenai lelang ulang proyek ini tercantum dalam dokumen Pengumuman Prakualifikasi Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi.

Proses pelelangan ulang ini menjadi langkah penting dalam memastikan kelanjutan proyek yang diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di Bali.

Proses Prakualifikasi Lelang Tol Gilimanuk-Mengwi Dibuka Secara Daring

Proses prakualifikasi untuk proyek Tol Gilimanuk-Mengwi akan dilakukan secara elektronik (daring). Peminat yang tertarik untuk mengikuti lelang dapat melakukan pendaftaran pada jam kerja (Pukul 08.00 – 16.00 WIB) mulai Jumat, 6 September 2024 hingga Senin, 30 September 2024 melalui situs resmi berikut: https://bpjt.pu.go.id/invest_reg_gilmeng.

Seluruh badan usaha, baik yang bertindak sebagai entitas tunggal maupun yang berbentuk konsorsium, diperbolehkan untuk mendaftar. Batas maksimal waktu pemasukan isian dokumen prakualifikasi adalah pada 1 Oktober 2024.

Nilai investasi proyek ini cukup besar, diperkirakan mencapai Rp 25,404 triliun. Selain itu, proyek ini akan mendapatkan dukungan dari pemerintah, terutama untuk Seksi Soka-Mengwi, yang diharapkan dapat meningkatkan konektivitas di wilayah Bali dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

Lelang Ulang Tol Gilimanuk-Mengwi: Tantangan dalam Pengusahaan Proyek

Sebelumnya, pengusahaan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi sudah pernah dilakukan lelang ulang oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Namun, dalam proses lelang tersebut, tidak ada perusahaan atau konsorsium yang lolos prakualifikasi. Pada pengumuman penetapan hasil pelelangan yang dilakukan pada 22 Mei 2024, hanya satu perusahaan atau konsorsium yang mendaftar atau ikut dalam proses lelang, yaitu PT Bangun Sarana Agung.

Situasi ini menyebabkan BPJT harus kembali membuka proses lelang untuk proyek strategis ini, dengan harapan dapat menarik lebih banyak peminat dan memastikan keberlanjutan pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi. Lelang ulang ini diharapkan dapat menemukan mitra yang memenuhi kriteria untuk melaksanakan proyek besar dengan nilai investasi yang signifikan tersebut.

Hasil Lelang Ulang dan Progres Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi

Setelah panitia pelelangan pengusahaan jalan tol menyelesaikan evaluasi dokumen prakualifikasi, ditetapkan bahwa PT Bangun Sarana Agung tidak lolos prakualifikasi. Hal ini menjadi tantangan dalam melanjutkan proyek strategis ini.

Sebelumnya, proyek Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi telah melaksanakan groundbreaking pada Sabtu (10/9/2022) dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Tol Jagat Kerthi Bali. Pada acara tersebut, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bahkan mengingatkan bahwa pembangunan tol ini harus mengikuti irama musik jegog, yang dinamis dan energik seperti musik rock n roll, untuk mencerminkan semangat dan kecepatan dalam pembangunan infrastruktur tersebut.

Keputusan untuk melelang ulang proyek ini mencerminkan upaya pemerintah dalam memastikan bahwa proyek strategis nasional ini dapat berjalan dengan lancar dan memenuhi standar yang ditetapkan.

Target Penyelesaian dan Rencana Seksi Tol Gilimanuk-Mengwi

Tol Gilimanuk-Mengwi ditargetkan untuk selesai dibangun dan mulai beroperasi pada tahun 2025 mendatang. Proyek ini direncanakan memiliki tiga seksi utama:

  1. Seksi 1: Gilimanuk-Pekutatan sepanjang 53,6 kilometer.
  2. Seksi 2: Pekutatan-Soka sepanjang 24,3 kilometer.
  3. Seksi 3: Soka-Mengwi sepanjang 18,9 kilometer.

Dengan panjang total sekitar 96,84 kilometer, tol ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas di Bali, mempercepat waktu tempuh, dan mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Penyelesaian tol ini menjadi prioritas, mengingat pentingnya proyek ini sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN).

 

Baca juga artikel kesehatan lainnya.