Pada tahun 2025, Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) berhasil menyalurkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) secara signifikan. Kinerja yang menggembirakan ini mendapatkan apresiasi dari Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman yang mengakui dampaknya dalam menyediakan rumah untuk rakyat.
Acara akad massal yang diadakan di Kota Serang, Banten, menjadi momen penting, di mana 50.030 KPR Sejahtera FLPP diserahkan kepada para penerima. Keberhasilan ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk bank penyalur dan pengembang perumahan.
Sebanyak 300 akad dilaksanakan secara langsung di lokasi acara, sedangkan sisanya dilakukan melalui platform online. Hal ini menunjukkan inovasi dalam pelayanan, menghadirkan kemudahan akses bagi masyarakat di berbagai daerah.
Evaluasi Kinerja BP Tapera di Tahun 2025
Kinerja BP Tapera pada tahun ini patut dicontoh, terutama dalam menyalurkan FLPP yang berhasil mencapai angka 263.017 unit. Dengan total nilai mencapai Rp32,67 triliun, penyaluran ini mencakup 12.981 perumahan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mencapai keberhasilan ini. Data menunjukkan peningkatan signifikan dalam penyaluran FLPP dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, memperlihatkan tren positif bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Dengan dukungan sebanyak 39 bank penyalur dan 22 asosiasi pengembang, proses pengajuan KPR menjadi lebih mudah dan cepat. Kemudahan akses ini memainkan peran vital dalam memenuhi kebutuhan permukiman bagi MBR.
Dampak Positif Program FLPP untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah
Program FLPP tidak hanya memberikan peluang bagi MBR untuk memiliki rumah, tetapi juga menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di sektor properti. Banyak masyarakat mulai menunjukkan ketertarikan untuk memanfaatkan layanan ini, yang menjadi indikasi kuat akan tingginya permintaan perumahan.
Data penyaluran FLPP mencatat peningkatan drastis dari tahun ke tahun. Sebelumnya, pada tahun 2020, jumlah penyaluran hanya 109.253 unit, tetapi angkanya melonjak tajam dalam beberapa tahun terakhir, menandakan semakin banyaknya masyarakat yang mendapatkan manfaat dari program ini.
Keberhasilan ini juga mencerminkan komitmen pemerintah dalam menyediakan hunian layak bagi masyarakat. Dengan kerja sama yang baik antara berbagai pihak, efisiensi dalam penyaluran FLPP semakin meningkat, mempercepat akses perumahan bagi yang membutuhkan.
Rencana Penyaluran FLPP untuk Tahun 2026
Melihat keberhasilan yang dicapai di tahun 2025, BP Tapera telah menetapkan target lebih ambisius untuk tahun 2026. Rencana penyaluran FLPP sebanyak 285 ribu unit rumah menunjukkan keinginan untuk terus meningkatkan kapasitas dan efisiensi layanan.
Total kebutuhan dana untuk mencapai target tersebut diperkirakan mencapai Rp37,1 triliun. Pembiayaan ini diharapkan berasal dari anggaran DIPA serta pengembalian pokok yang digulirkan kembali, menunjukkan upaya pemerintah untuk memperkuat pembiayaan perumahan.
Pemerintah juga merencanakan tambahan pencadangan pembiayaan untuk mencapai target hingga 350.000 unit. Rencana ini menunjukkan komitmen jangka panjang dalam membantu masyarakat berpenghasilan rendah mendapatkan akses ke perumahan yang layak.
