BP Tapera baru-baru ini melakukan langkah signifikan dengan melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dengan 43 Bank Penyalur untuk penyaluran KPR Sejahtera FLPP bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di tahun 2026. Kegiatan ini berlangsung di Kantor BP Tapera yang berlokasi di Jakarta Selatan pada 20 Desember 2025 dan menandai komitmen yang kuat dari berbagai lembaga dalam mendukung program perumahan untuk masyarakat.
Penandatanganan tersebut dilakukan secara seremoni dan diwakili oleh 10 bank penyalur dana FLPP teratas, termasuk bank-bank besar dan daerah. Hari itu menjadi momentum penting bagi para peserta untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap upaya pemerintah dalam menyediakan perumahan yang terjangkau bagi masyarakat kurang mampu.
Langkah Strategis dalam Penyediaan Rumah bagi MBR
Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, menegaskan bahwa target penyaluran dana FLPP untuk tahun 2026 adalah sebanyak 285 ribu unit rumah. Sebanyak Rp37,1 triliun telah dianggarkan untuk mencapai target tersebut, dan dana ini bersumber dari anggaran DIPA serta pengembalian pokok dari dana yang telah digulirkan sebelumnya.
Heru juga menyampaikan bahwa pemerintah telah mengalokasikan pencadangan pembiayaan investasi untuk memenuhi potensi penambahan target penyaluran FLPP sehingga dapat mencapai 350 ribu unit rumah di tahun berikutnya. Harapannya, dengan kerja sama ini, lebih banyak masyarakat berpenghasilan rendah yang terbantu dalam mendapatkan tempat tinggal yang layak.
Sebelum penandatanganan ini, penyaluran dana FLPP telah mencapai 270.985 unit rumah senilai Rp33,66 triliun. Penyaluran ini dilakukan melalui 39 bank penyalur dan melibatkan banyak pengembang yang mendirikan perumahan di berbagai provinsi di Indonesia.
Distribusi Penyaluran Dana yang Merata melalui Bank Penyalur
Bank BTN mencatatkan diri sebagai bank penyalur FLPP dengan jumlah realisasi tertinggi, yaitu sebanyak 128.608 unit. Hal ini menunjukkan bahwa bank tersebut memiliki peran vital dalam membantu masyarakat memiliki akses terhadap rumah subsidi.
Secara berurutan, Bank BTN Syariah, BRI, dan BNI juga berkontribusi dengan penyaluran yang signifikan. Dengan kinerja yang baik dari berbagai bank ini, diharapkan rumah yang dibangun dapat mencapai target yang telah ditetapkan, serta memenuhi kebutuhan masyarakat yang mendambakan hunian yang layak.
Heru berharap agar kinerja penyaluran ini bisa terus ditingkatkan. Ia mengakui bahwa selama tahun 2025, penyaluran dana FLPP mengalami pencapaian yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan ia optimis bahwa tahun 2026 juga akan lebih baik.
Peningkatan Komitmen terhadap Pembiayaan Non-Formal
Dalam perjanjian kerja sama ini, terdapat peningkatan yang signifikan dalam alokasi penyaluran dana untuk sektor non-formal, dari sebelumnya 10 persen menjadi 15 persen. Ini merupakan langkah maju untuk memastikan bahwa lebih banyak masyarakat yang bekerja di sektor informal juga mendapatkan akses terhadap pembiayaan KPR Sejahtera FLPP.
Dengan adanya peningkatan ini, diharapkan akan muncul lebih banyak individu yang menikmati manfaat dari program ini. Keterlibatan bank dalam mendukung sektor non-formal merupakan peluang penting untuk membantu mereka yang sebelumnya terpinggirkan dalam proses mendapatkan rumah.
BP Tapera berkomitmen untuk terus mengupayakan kemudahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah dalam memenuhi kebutuhan perumahan mereka. Melalui langkah-langkah strategis ini, BP Tapera berusaha untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat luas.
Kolaborasi dengan Asosiasi Pengembang untuk Pembangunan Rumah Layak Huni
Dalam kesempatan penandatanganan ini, BP Tapera juga menggandeng beberapa asosiasi pengembang perumahan untuk membangun rumah layak bagi MBR pada tahun 2026. Kerja sama ini meliputi pengelolaan data, pengembangan aplikasi, dan pembinaan proyek perumahan yang siap huni.
Asosiasi-asosiasi tersebut, termasuk REI, APERSI, dan HIMPERRA, memiliki kontribusi yang sangat penting dalam penyediaan rumah bagi masyarakat. Melalui sinergi ini, diharapkan pembangunan rumah layak huni dapat terjamin dan memenuhi standar yang ditetapkan.
REI sendiri melaporkan bahwa mereka telah berhasil membangun 112.557 unit rumah, menjadikannya sebagai asosiasi pengembang teratas. Ini menunjukkan dedikasi mereka dalam membantu pemerintah menyediakan hunian yang terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Bahkan, dukungan dari 22 asosiasi pengembang perumahan di seluruh Indonesia sangat luar biasa. Komitmen ini menjadi penting agar kualitas rumah yang dibangun dapat terus ditingkatkan seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan rumah yang layak huni.
Dengan adanya kerja sama ini, BP Tapera berharap dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam penyaluran dana FLPP. Ke depannya, diharapkan lebih banyak masyarakat yang mendapatkan manfaat dari program ini, terutama bagi mereka yang membutuhkan rumah dengan harga terjangkau.
