Perusahaan Metland berani memasuki dunia perhotelan di tengah situasi bisnis yang penuh tantangan. Direktur PT Metropolitan Land Tbk, Wahyu Sulistio, menyatakan bahwa meskipun saat ini industri perhotelan mengalami kelesuan, mereka yakin bahwa fenomena ini tidak akan berlangsung lama.
Dalam acara Media Gathering Metland Kertajati, yang berlangsung pada 13 Desember 2025, Wahyu menekankan pentingnya optimisme dalam menghadapi situasi ini. Ia percaya bahwa perubahan kebijakan pemerintah akan membawa angin segar bagi industri perhotelan yang sedang lesu ini.
Pada akhir tahun 2025, estimasi penurunan pendapatan di hotel tidak dianggap terlalu signifikan. Menurut perhitungan Metland, penurunan tersebut diprediksi masih berada di kisaran 0,64 persen, yang masih bisa dikelola dengan baik oleh perusahaan.
Wahyu mengungkapkan bahwa kontribusi pendapatan dari sektor hotel hanya mencapai 10 persen dari total bisnis Metland. Dengan kondisi ini, penurunan yang terjadi tidak akan terlalu mempengaruhi kinerja keseluruhan perusahaan.
Di tengah pengurangan belanja pemerintah untuk acara-acara di hotel, Wahyu tetap optimis. Ia menilai bahwa pencapaian performa hotel Metland masih dapat dipertahankan, meskipun ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi.
Kondisi Pasar Perhotelan yang Dapat Berubah Cepat
Banyak pihak memperkirakan bahwa kondisi pasar perhotelan bisa berubah seiring dengan perubahan kebijakan pemerintah. Wahyu menyoroti bahwa dengan masuknya kebijakan baru, semangat untuk berinvestasi di sektor ini akan kembali meningkat. Oleh karena itu, langkah berani Metland untuk membuka hotel baru dinilai sebagai strategi jangka panjang yang tepat.
Selain itu, banyaknya pengunjung dari luar negeri yang melakukan perjalanan ke Bali juga memberikan kontribusi positif. Jika tren ini terus berlanjut, hal ini dapat berdampak langsung pada peningkatan okupansi di hotel-hotel Metland.
Wahyu juga menjelaskan tentang kenaikan tingkat hunian di Metland Hotel Kertajati dan Metland Smara Hotel Kertajati yang mengalami pertumbuhan selama periode tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa meski ada tantangan, masih ada peluang untuk meningkatkan kinerja hotel.
Prospek Investasi di Kawasan Rebana yang Menjanjikan
Berita baik datang dari perkembangan investasi di Kawasan Rebana yang mencakup Cirebon, Patimban, dan Kertajati. Menurut Helmi Yahya, Kepala Pelaksana Badan Pengelola Kawasan Rebana, ada banyak investor yang mulai menanamkan modal di wilayah ini. Kehadiran mereka tentu akan memberikan dampak positif bagi okupansi hotel-hotel yang ada.
Bahkan, dalam waktu dekat, beberapa tenant baru diperkirakan akan memasuki kawasan Rebana. Hal ini dipastikan akan meningkatkan permintaan terhadap fasilitas penginapan, termasuk hotel Metland. Dengan tambahan tenant, peluang okupansi yang lebih baik pun semakin terbuka lebar.
Mengenai potensi sektor MRO (Maintenance, Repair, and Overhaul) untuk Bandara Kertajati, jika realisasi dapat berjalan sesuai dengan rencana, Wahyu percaya bahwa ini akan menambah daya tarik bagi pengunjung yang akan menginap di hotel-hotel di daerah tersebut.
Peluang Pasar Haji dan Umroh yang Menjanjikan
Selain itu, ada kabar baik mengenai pelaksanaan haji dan umroh yang juga berpotensi mendatangkan lebih banyak wisatawan. Mulai Januari 2026, Bandara Kertajati sudah siap melayani kedatangan jamaah haji. Hal ini bisa menjadi penggerak baru bagi tingkat okupansi hotel.
Wahyu optimis bahwa dengan kehadiran kembali layanan haji dan umroh, okupansi hotel Metland akan semakin meningkat. Hal ini diharapkan dapat membuat bisnis perhotelan di Kertajati kembali bergairah dan menarik lebih banyak perhatian para investor.
Dengan semua rencana investasi yang telah dicanangkan dan berbagai kebijakan pemerintah yang akan berdampak positif, Wahyu menatap masa depan dengan penuh harapan. Semoga semua yang direncanakan dapat sejalan dengan kemajuan kawasan Rebana yang tengah mendapatkan perhatian luas.
