Kilang Pertamina Internasional (KPI) terus berkomitmen pada target nasional Net Zero Emission (NZE) 2060 dengan menunjukkan pencapaian yang signifikan. Hingga Oktober 2025, KPI telah berhasil merealisasikan program dekarbonisasi yang mengurangi emisi sekitar 390 ribu metrik ton CO2e, melampaui target 370 ribu metrik ton CO2e. Hal ini merupakan indikasi dari konsistensi dalam menerapkan strategi efisiensi energi dan inovasi teknologi di lingkungan operasionalnya.
Pjs Corporate Secretary KPI, Milla Suciyani, mengungkapkan bahwa pencapaian ini mencerminkan kesungguhan perusahaan dalam menjalankan inisiatif dekarbonisasi. KPI berkomitmen menjadikan upaya ini sebagai bagian dari strategi jangka panjang, bukan hanya proyek sesaat, sehingga menciptakan nilai tambah bagi perusahaan dan lingkungan.
Kilang Pertamina Internasional juga mengedepankan inovasi dalam hal efisiensi energi. Program yang dijalankan menunjukkan bahwa KPI menjalankan komitmen ini secara terukur dan berkelanjutan, menciptakan dampak positif bagi sektor energi nasional.
Kebijakan dan Strategi Dekarbonisasi yang Diterapkan di KPI
Salah satu strategi utama yang dijalankan KPI dalam mengurangi emisi adalah efisiensi energi. KPI mengimplementasikan berbagai inovasi untuk modifikasi unit operasinya demi mengefisienkan penggunaan energi dalam proses produksi. Inovasi ini bertujuan untuk menciptakan sistem operasional yang lebih ramah lingkungan.
Tak hanya itu, teknologi Flare Gas Recovery System (FGRS) juga diterapkan untuk memanfaatkan gas hasil olahan minyak. Dengan menggunakan teknologi ini, KPI mampu mengurangi emisi karbon dari pembakaran gas yang tidak terpakai, sehingga memberikan solusi yang lebih inovatif dalam pengelolaan sumber daya energi.
Penerapan energi terbarukan juga menjadi perhatian utama. Penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di berbagai unit operasional seperti Kilang Balikpapan dan Kilang Cilacap membantu menurunkan emisi karbon. Dengan kapasitas total mencapai 12,37 MWp, PLTS ini efektif mengurangi emisi hingga lebih dari 3.500 ton CO2e per tahun.
Inovasi Teknologi yang Mendorong Keberlanjutan dan Efisiensi Energi
PLTS tidak hanya berfungsi untuk mengurangi emisi, tetapi juga menurunkan beban operasional kilang. Dengan komitmen yang kuat terhadap energi bersih, KPI menunjukkan dedikasinya untuk memastikan bahwa langkah-langkah teknis yang diambil berkontribusi pada keberlanjutan. Ini merupakan bagian penting dari upaya KPI dalam mendukung target NZE nasional.
Selain itu, penggunaan gas bumi sebagai bahan bakar alternatif juga didorong untuk menggantikan refinery fuel oil. Kebijakan ini selaras dengan program dekarbonisasi dan menciptakan citra positif bagi perusahaan di mata publik sebagai pelopor industri kilang yang berkelanjutan.
Milla menambahkan, KPI optimis dapat melampaui target yang ditetapkan hingga akhir 2025. Program-program dekarbonisasi menjadi prioritas utama, dan KPI akan terus meningkatkan inisiatif sesuai dengan prinsip ESG (Environment, Social & Governance).
Pencapaian KPI dalam Mewujudkan Ketahanan Energi Nasional
Dengan peta jalan dekarbonisasi yang telah ditetapkan, KPI yakin bisa menyelaraskan usaha menciptakan ketahanan energi nasional dengan inisiatif dekarbonisasi. Ini adalah langkah strategis yang diambil untuk keberlanjutan industri dan lingkungan. KPI percaya bahwa dengan kolaborasi dan inovasi, target-target tersebut dapat dicapai secara efektif.
Sebagai anak perusahaan dari pertamina, KPI melaksanakan bisnis utama pengolahan minyak dan petrokimia sesuai dengan prinsip ESG. Ini menjadi tolak ukur bagi perusahaan untuk terus berkomitmen pada standar internasional, seperti United Nations Global Compact (UNGC), dan mendukung Sepuluh Prinsip Universal yang diterapkan dalam operasionalnya.
Dengan pencapaian yang konsisten dan langkah-langkah proaktif, KPI berusaha untuk menjadi pemain kunci dalam transisi energi. Melalui implementasi teknologi inovatif dan praktik berkelanjutan, KPI menunjukkan komitmennya dalam mendukung target lingkungan yang lebih luas untuk masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.
