Brasil telah mencetak prestasi luar biasa dalam produksi etanol, mencapai angka tertinggi yang pernah ada pada tahun 2024, yaitu 36,83 miliar liter. Kenaikan ini tidak lain berkat upaya sistematis yang mampu meningkatkan produksi etanol sebesar 4,4% dibandingkan tahun sebelumnya, menunjukkan potensinya yang menjanjikan.
Ketersediaan lahan untuk produksi etanol di Brasil hanya mencakup 1% dari luas total area negara tersebut. Ethanol yang diproduksi terutama berasal dari tebu dan jagung, memberi gambaran betapa efisiennya penggunaan sumber daya alam di negara ini.
Seluruh SPBU di Brasil menjual bahan bakar yang mencampurkan etanol dalam berbagai proporsi. Hal ini membuat bahkan perusahaan besar seperti Shell tidak ketinggalan untuk terlibat dalam penjualan bioetanol, menawarkan varian E30 dan E100, selain bensin yang telah ditambahkan aditif etanol.
Inovasi dan Implementasi Bioetanol di Brasil
Dalam dunia otomotif Brasil, hampir semua kendaraan bermotor dapat menggunakan bioetanol, bahkan sampai E100. Dengan kemampuan untuk mengatur kendaraan agar dapat beroperasi dengan pilihan bahan bakar ini, tidak ada kendala berarti dalam hal permintaan dari masyarakat.
Penggunaan bioetanol yang luas dalam berbagai kendaraan menunjukkan adaptasi teknologi yang mudah dan murah. Hal ini semakin memperkuat keyakinan bahwa isu terkait kualitas dan kesiapan teknologi bioetanol tidaklah menjadi masalah yang signifikan.
Andre Correa do Lago, Presiden COP30 Brasil, menggarisbawahi pentingnya bioetanol sebagai “senjata negara berkembang” dalam menghadapi krisis iklim 全球. Dengan biaya produksi yang relatif rendah, bioetanol dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, sekaligus menjadi alternatif yang lebih ramah lingkungan ketimbang teknologi mahal dari negara maju.
Dampak Lingkungan dari Penggunaan Bioetanol
Data menunjukkan bahwa penggunaan bioetanol di Brasil mampu mengurangi jejak karbon antara 70% hingga 82% jika dibandingkan dengan bensin. Dalam kondisi yang optimal, pengurangan itu bahkan dapat mencapai hingga 90%, menjadi kontribusi signifikan dalam usaha menjaga lingkungan.
Dengan tingkat pengurangan emisi yang signifikan, bioetanol menjadi pilihan yang sangat menarik di tengah kekhawatiran akan perubahan iklim. Ini menunjukkan bahwa Brasil tidak hanya fokus pada pertumbuhan ekonominya tetapi juga memperhatikan keberlanjutan lingkungan.
Penerapan bioetanol yang efektif di Brasil menjadi contoh nyata bagi negara-negara lain, termasuk Indonesia. Dengan mempelajari cara Brasil dalam memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan, Indonesia memiliki peluang untuk mengikuti jejak tersebut.
Potensi Indonesia dalam Mengembangkan Bioetanol
Adisatrya mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar serupa dengan Brasil. Dengan sumber daya alam yang melimpah, negara ini tidak hanya mengandalkan ekonomi komoditas, tetapi juga dapat beralih ke produksi bahan bakar ramah lingkungan yang sangat dibutuhkan.
Penerapan biodiesel di Indonesia dapat mencontoh keberhasilan Brasil dalam sektor biofuel. Dengan perangkat kebijakan dan dukungan dari pemerintah, Indonesia dapat menjadikan bahan bakar alternatif ini sebagai bagian dari solusi untuk ketahanan energi nasional.
Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya lingkungan, bioetanol menjadi salah satu solusi untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Oleh karena itu, investasi dalam penelitian dan pengembangan bahan bakar yang lebih bersih dan efisien sangat dianjurkan.
