23 Paskal Extention Bandung resmi dibuka pada Selasa, 23 September 2025, dalam sebuah acara yang bertajuk “Unboxing Bandung’s Finest.” Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan jajaran direksi dari perusahaan pengelola, menandai babak baru bagi pusat perbelanjaan yang terkenal di kota ini.
Pembukaan perluasan ini tidak hanya menambah fasilitas belanja, tetapi juga mencerminkan kemajuan dan transformasi Bandung sebagai kota yang berorientasi pada kreativitas, mode, dan kuliner. Diharapkan, tempat ini akan menarik lebih banyak pengunjung dan memperkuat daya saing kota dalam skala global.
Dengan lebih dari 40 ribu pengunjung per hari, 23 Paskal telah menjadi salah satu pusat kegiatan ekonomi di Bandung, berkontribusi pada perputaran ekonomi yang signifikan. Perluasan ini bertujuan tidak hanya untuk meningkatkan pengalaman belanja, tetapi juga untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
Transformasi Bandung menjadi Kota yang Kreatif dan Modern
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, dalam sambutannya, menyatakan bahwa perluasan 23 Paskal merupakan langkah strategis untuk pengembangan kota. Ia menekankan pentingnya ruang sosial yang mendukung kreativitas dan membangun ekosistem yang sekitar. “Perluasan ini dapat membantu menurunkan tingkat pengangguran serta mendukung perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM),” ujarnya.
Dengan kehadiran tenant baru yang beragam, 23 Paskal Extention diharapkan mampu menarik pengunjung dari berbagai lapisan masyarakat. Hal ini sejalan dengan visi Bandung untuk menjadi kota yang dikenal akan potensi mode dan kulinernya.
Erwin juga menyebut bahwa pusat perbelanjaan tersebut berfungsi sebagai tempat sosial yang memperkuat interaksi antarwarga. “Kota Bandung harus memiliki ruang-ruang kreatif yang dapat menampung berbagai kegiatan masyarakat,” jelasnya.
Strategi Investasi dan Pengembangan Ekonomi Berkelanjutan
Menurut Anthony P. Susilo, Presiden Direktur INPP, perluasan 23 Paskal adalah bagian dari strategi jangka panjang untuk meningkatkan pendapatan berulang perusahaan. “Permintaan yang tinggi dari tenant menunjukkan bahwa sektor ritel di Bandung masih memiliki potensi besar,” ungkapnya.
Dengan penambahan luas area yang signifikan, pusat perbelanjaan ini kini memiliki lebih dari 270 tenant, menjadikan pengalaman berbelanja lebih menarik. Anthony menjelaskan bahwa investasi yang dilakukan mencapai Rp250 miliar, dan setiap rupiah sewa berpotensi menghasilkan nilai ekonomi yang lebih besar.
“Setiap ruang yang kami sewakan dapat memicu pertumbuhan ekonomi yang lebih luas,” tambah Anthony. Pendiriannya bukan hanya tentang berbelanja, tetapi juga menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan bisnis lokal.
Pemberdayaan UMKM dan Dukungan Terhadap Kuliner Lokal
Perluasan ini tidak hanya menghadirkan merek internasional, tetapi juga memberikan ruang bagi UMKM untuk berkembang. Food court yang diperluas menjadi panggung bagi kuliner lokal yang menggugah selera, serta memperkuat identitas Bandung sebagai pusat kuliner.
Amelia Gozali, CEO Cornerstone Retail Management, menyatakan bahwa kolaborasi dengan UMKM adalah kunci sukses peresmian 23 Paskal Extention. Pengunjung bisa merasakan pengalaman kuliner yang unik dan beragam, mencerminkan keragaman budaya kota.
“Kami ingin memberikan lebih dari sekadar belanja; kami ingin menciptakan pengalaman yang membekas bagi setiap pengunjung,” jelas Amelia. Sebuah langkah yang memperkuat hubungan antara pengunjung dan pelaku usaha lokal.